Skip to main content

Posts

Europe Travel Dairy - Budapest #1

Recent posts

Bagaimana kabarmu hari ini?

Pagi ini, aku duduk ditemani segelas teh panas. Setelah semalaman mengalami migrain dan sampai pagi tadi belum kunjung hilang. Yang akhirnya membuat Khaira harus lebih pagi berangkat ke sekolah dan suamiku yang harus telat berangkat ke kantor. Pagi ini, aku mencoba jujur pada diriku sendiri. Menikmati apa yang aku rasakan saat ini. Menyadari bahwa kasih sayang-Nya dan orang-orang disekitarku begitu besar kepadaku. Dengan cara yang halus mengingatkan aku, betapa bersyukurnya aku saat ini. Dan itu membuatku lebih baik sekarang. Bagaimana kabarmu hari ini?

Europe Travel Diary - Traveling with Toddler

Tahun ini merupakan tahun kedua kami tinggal di Stockholm. Rencana semula ingin menghabiskan liburan akhir tahun di tanah air batal lantaran harga tiket sudah sangat mahal. Akhirnya, kami putuskan untuk jalan-jalan ke negara tetangga yang tidak begitu jauh dari Stockholm. Setelah membuat itinerary untuk beberapa pilihan perjalanan, kami akhirnya memilih untuk berkunjung ke Budapest, Vienna, dan Prague. Perjalanan berlangsung selama 4 hari 3 malam, masing-masing satu hari saja di setiap negara. Liburan kali ini adalah kali pertama kami membawa balita, hehe. Terakhir Khaira naik pesawat waktu perjalanan Jakarta-Stockholm masih berusia 9 bulan dan masih nenen. Nah, tulisan di bawah ini akan membahas beberapa tips saat berlibur bersama si kecil 1. Pemilihan penerbangan dan perbanyak amunisi Jujur saya agak deg-degan untuk mengajak Khaira terbang kali ini. Pertama, Khaira sudah lebih dari dua tahun, jadi sudah punya kursi sendiri. Maklum, diusia saya sekarang masih suka deg-degan k

Menyapih Khaira - Kasihku Sepanjang Masa

My big girl, Khaira! Setelah drama demam Khaira, Alhamdulillah di hari Kamis,    15 November 2018, akhirnya Khaira sudah tidak demam. Dari hasil diagnosis dokter, Khaira hanya terkena common cold, karena tidak ada gejala lain selain batuk pilek. Selain itu, dari hasil tes dahak juga tidak ditemukan bakteri, sehingga tidak diresepkan obat apapun. Sore harinya saya lihat ada sedikit bercak merah di punggung, jadi saya menyimpulkan kemarin Khaira terkena Roseola jika melihat gejala demam tinggi selama beberapa hari yang diikuti bercak merah setelah demam turun. Saat itu, saya sudah tidak khawatir lagi karena beberapa jam kemudian  bercaknya mulai hilang. Kembali ke persoalan menyapih. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, Khaira masih tetap nenen dengan frekuensi sangat sering. Akhirnya, hari Minggu, 18 November 2018 saya kembali melakukan proses menyapih. Jujur, saat itu saya merasa jahat sekali sama Khaira. Bagaimana tidak, secara tidak langsung saya memberikan harapan palsu

Menyapih Khaira - Ketika Mama Galau

Dating with Khaira Lanjutan dari cerita sebelumnya, setelah kira-kira satu minggu berlalu, saya berniat untuk menyapih Khaira kembali, masih dengan cara yang sama, pake plester! Kali ini proses menyapih dimulai pada hari Minggu, kenapa? Karena hari Senin nya Khaira sekolah, jadi lumayan bagi kami untuk menghindari perang batin pikir saya.  Minggu, 4 November 2018 Mulai disapih minggu siang, seperti sebelumnya waktu Khaira tahu  nenen  nya diplester cuma diam sambil sedih. Akhirnya, sorenya diajak ke kampus sama ayah, kami kira Khaira akan tertidur di  stroller,  ternyata tidak masih segar main kesana kemari. Di perjalanan pulang pun Khaira tidak juga tertidur, akhirnya setelah sampai rumah dia merengek minta  nenen,  tapi karena tahu  nenen  nya sakit akhirnya minta dipeluk walaupun sambil nangis. Malamnya Khaira sudah gak nangis lagi sewaktu mau tidur, cuma biasa Khaira kebangun kalau malam, pas kebangun masih suka lupa cari nenen. Akhirnya nangis-nangis kenceng sambil teta

Menyapih Khaira - Weaning With(out) Love?

One of her favourite place, Library! Setelah perjuangan panjang menyusui hingga kini Khaira berusia 25 bulan, tibalah fase baru untuk Khaira, lepas  dari nenen! Menyapih ini sebenarnya sudah di sounding sejak Khaira usia 22 bulan, tapi baru benar-benar dimulai akhir bulan Oktober kemarin. Weaning with love, sebenarnya saya kurang setuju dengan istilah ini, karena menurut saya, tidak ada orang tua yang menyapih tanpa adanya rasa sayang, ya kan? dan setiap orang tua punya caranya masing-masing, yang menurutnya terbaik untuk anaknya, ya toh? wong karakter anaknya juga beda-beda. Mungkin ada yang tidak setuju dengan cara pandang saya, tetapi yang jelas I wean her, because I love her! Alasan saya menyapih Khaira kali ini lebih karena, di usia Khaira yang sudah lebih dari 2 tahun, sering banget nyusu, dan saya tau dia cuma ngempeng, kalo lagi di rumah bisa 1 jam sekali atau bahkan 30 menit sekali dia akan minta nenen. Nenennya pun gaya akrobat, gonta ganti kanan kiri. Mulai saat

Moving to Sweden (Part 2)

Let's go! Setelah Residence Permit (RP) kami disetujui, tanpa kami sangka ada sedikit kabar yang membuat kami gamang untuk melanjutkan proses kepindahan kami ke Swedia. Ya, tiba-tiba kami mendapat kabar bahwa beasiswa suami tidak lagi meng- cover adanya Family Allowance (FA). Kami pun berhitung kembali, mengingat besaran FA ini sangat lumayan dalam menunjang biaya hidup di Stockholm yang terbilang mahal. Setelah bertanya sana - sini dan juga mencari referensi di dunia maya, akhirnya kami pun mencoba membuat perkiraan biaya hidup bulanan untuk kami bertiga dan persiapan dana apabila Living Allowance tidak cukup selama tinggal di sini. Setelah memutuskan untuk tetap berangkat, kami pun segera membuat daftar apa saja yang harus dilakukan untuk proses selanjutnya, diantaranya: 1. Menentukan tanggal keberangkatan Menentukan tanggal keberangkatan menjadi daftar pertama yang kami lakukan. Dengan mengetahui kapan harus berangkat akan mempermudah dalam mencari tiket pesawat dan