One of her favourite place, Library! |
Setelah perjuangan panjang menyusui hingga kini Khaira berusia 25 bulan, tibalah fase baru untuk Khaira, lepas dari nenen! Menyapih ini sebenarnya sudah di sounding sejak Khaira usia 22 bulan, tapi baru benar-benar dimulai akhir bulan Oktober kemarin. Weaning with love, sebenarnya saya kurang setuju dengan istilah ini, karena menurut saya, tidak ada orang tua yang menyapih tanpa adanya rasa sayang, ya kan? dan setiap orang tua punya caranya masing-masing, yang menurutnya terbaik untuk anaknya, ya toh? wong karakter anaknya juga beda-beda. Mungkin ada yang tidak setuju dengan cara pandang saya, tetapi yang jelas I wean her, because I love her!
Alasan saya menyapih Khaira kali ini lebih karena, di usia Khaira yang sudah lebih dari 2 tahun, sering banget nyusu, dan saya tau dia cuma ngempeng, kalo lagi di rumah bisa 1 jam sekali atau bahkan 30 menit sekali dia akan minta nenen. Nenennya pun gaya akrobat, gonta ganti kanan kiri. Mulai saat itu menyusui menjadi tak seindah dulu kala. haha. Khaira jadi males main, saya juga kewalahan karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah, bak disandera, dan gak tau ya, rasanya waktu itu sudah lelah kalo Khaira mulai ngempeng.
Menyapih pertama kali dilakukan hari Jum'at sore, 26 Oktober, waktu itu mas Andung pulang dari kampus mendapati saya dengan muka sedikit memelas karena dari siang Khaira nempel terus, akhirnya diputuskan untuk disapih, caranya pake plester! Hehe, mungkin banyak yang gak setuju ya dengan cara saya, tetapi melihat 3 bulan kemarin tidak ada progres, akhirnya diputuskan dengan sedikit hard way. Jadi pas Khaira minta nenen, saya bilang nenen nya sakit, dan Khaira mengerti, karena dulu pernah tangannya terkena pisau dan diplester, jadi sudah tahu kalo diplester itu sakit. Reaksi pertama Khaira lihat nenen diplester, diam, tapi kelihatan banget kalo Khaira sedih. Malamnya, Khaira nangis, tapi saya bilang lagi, nenen nya sakit ya Khaira, dan akhirnya kami nangis barengan sambil berpelukan.
Sabtu, 27 Oktober 2018
Hari ini kami pergi seharian, lumayan bikin Khaira lupa, pas malam juga rewel sebentar setelah itu Khaira tidur sambil dipeluk :). Selama ini, Khaira masih suka bangun di malam hari sekitar 2-3 kali, dan dia otomatis cari nenen. Nah waktu malam, walaupun mulai tidurnya sukses, tapi masih lupa kalo bangun malam, Khaira nangis lagi waktu itu, rasanya mau nyerah waktu itu dengar Khaira nangis memelas, tapi saya kekeuh gak ngasih nenen. Akhirnya, mau tidur lagi sambil dipeluk.
Minggu, 28 Oktober 2018
Hari ini kami di rumah karena mas Andung ada tugas yang harus diselesaikan. Khaira terlihat gelisah seharian, dia tidak mau tidur siang sampai sore, padahal sudah terlihat dia lelah dan ngantuk sekali. Tak lama kemudian dia merengek minta nenen, entah waktu itu karena kami sama-sama capek akhirnya saya menyerah dan kasih nenen lagi. Dan, yak proses menyapih kali ini belum berjalan sesuai rencana.
Bagaimana proses selanjutnya? Nantikan ke part berikutnya ya!
Menyapih pertama kali dilakukan hari Jum'at sore, 26 Oktober, waktu itu mas Andung pulang dari kampus mendapati saya dengan muka sedikit memelas karena dari siang Khaira nempel terus, akhirnya diputuskan untuk disapih, caranya pake plester! Hehe, mungkin banyak yang gak setuju ya dengan cara saya, tetapi melihat 3 bulan kemarin tidak ada progres, akhirnya diputuskan dengan sedikit hard way. Jadi pas Khaira minta nenen, saya bilang nenen nya sakit, dan Khaira mengerti, karena dulu pernah tangannya terkena pisau dan diplester, jadi sudah tahu kalo diplester itu sakit. Reaksi pertama Khaira lihat nenen diplester, diam, tapi kelihatan banget kalo Khaira sedih. Malamnya, Khaira nangis, tapi saya bilang lagi, nenen nya sakit ya Khaira, dan akhirnya kami nangis barengan sambil berpelukan.
Sabtu, 27 Oktober 2018
Hari ini kami pergi seharian, lumayan bikin Khaira lupa, pas malam juga rewel sebentar setelah itu Khaira tidur sambil dipeluk :). Selama ini, Khaira masih suka bangun di malam hari sekitar 2-3 kali, dan dia otomatis cari nenen. Nah waktu malam, walaupun mulai tidurnya sukses, tapi masih lupa kalo bangun malam, Khaira nangis lagi waktu itu, rasanya mau nyerah waktu itu dengar Khaira nangis memelas, tapi saya kekeuh gak ngasih nenen. Akhirnya, mau tidur lagi sambil dipeluk.
Minggu, 28 Oktober 2018
Hari ini kami di rumah karena mas Andung ada tugas yang harus diselesaikan. Khaira terlihat gelisah seharian, dia tidak mau tidur siang sampai sore, padahal sudah terlihat dia lelah dan ngantuk sekali. Tak lama kemudian dia merengek minta nenen, entah waktu itu karena kami sama-sama capek akhirnya saya menyerah dan kasih nenen lagi. Dan, yak proses menyapih kali ini belum berjalan sesuai rencana.
Bagaimana proses selanjutnya? Nantikan ke part berikutnya ya!
Comments
Post a Comment